Senin, 12 Januari 2009

NASEHAT CALON KORBAN NII KW 9

Mas, Bachtiar.. sebenarnya saya belum belum sempat masuk alias dibaiat. Saya hanya sempat “diprospek” oleh NII KW 9. Baru 2 kali saya diajak tilawah oleh mereka. Namun, saya tidak berhasil ditaklukkan oleh mereka. Di setiap pertemuan itu saya sempat mendebat dan sang pentilawah itu terlihat betul begitu kebingungan dan berkeringat. Hingga suatu ketika dia sempat bilang ke saya bahwa, “di Al Quran dah bilang kayak gini, kok masih di bantah juga…”. Dari sini saya melihat ada yang nggk beres dengan gerakan ini. Dan saya memutuskan untuk tidak datang kembali pada pertemuan selanjutnya. Kemudian, saya bertanya dengan teman2 yang kebetulan aktif di ALMANAK 9 (Aliansi Mahasiswa Korban NII KW 9) dari situ kami coba lacak hingga suatu saat saya mendengart kabar bahwa malja tempat saya diprospek telah dikosongkan karena ketahuan oleh salah seorang orang tua yang kebetulan anaknya di”jajah” oleh NII cabang situ.

Yang membuat saya heran sebenarnya adalah teman yang membawa saya ke sarang penyamun itu (baca: NII KW 9). Teman saya itu seorang akhwat yang secara kemampuan agama saya kira cukup mumpuni. Dia juga berhasil mengajakdan berhasil membaiat teman saya yang lain, akhwat yang juga aktif mengaji. Teman saya ini sudah aktif mengikuti kegiatan remaja mesjid ketika SMA lantas di bangku kuliah pun dia masih sempat ikut mentoring bersama teman-temannya. Dari sini saya melihat, bahwa yang menjadi masalah bukan seberapa jauh pengetahuan agama orang bersangkutan, tapi seberapa jauh pemaknaan orang bersangkutan terhadap dirinya dan agamanya. Karena berdasarkan pengamatan saya, orang yang diprospek oleh NII hampir selalu tak bisa berargumen seakan-akan ditutup matanya. Mereka cenderung tidak mampu mengkomparasikan apa yang ada dikepala mereka dengan apa yang ada di kepala NII. Jadinya, semua yang keluar dari NII dianggap benar hanya karena ada kaitan dengan kitab suci. Disinilah saya kira “cerdasnya” NII. NII mampu sedemikian rupa memanipulasi hingga seakan-akan dirinya begitu paham terhadap kitab suci. Maka tak heran mau berbuat sekriminal apapun selama itu dipoles menggunakan ayat suci, semua tampak indah dan benar.

Saya sempat bikin tulisan. Kalau tertarik mas bisa membacanya di blog saya, http://babaw_feuerbach.blogs.friendster.com/morgenrotebabaw/2007/09/nii_kw_ix_dan_k.htm

Terima ksh bayk. Smoga misinya berhasil……..

Ditulis ulang apa adanya oleh :

Bahtiar Rifai, Mantan NII KW 9 1994-1996, HP 08132 8484 289, bahtiar@gmail.com

Rabu, 07 Januari 2009

Witri Santi Dewi

Salam Kenal...

Nama adek saya Witri Santi Dewi
Dulu kuliah di Jurusan Bahasa Inggris dan lalu pindah ke Jurusan Biologi Universitas PGRI Indrapasta yang deket Ranco Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Alamat terakhir adek saya di Jl H Saedah Rt. 7 Rw 7 No. 7 Pasar Induk Jaktim

Adek saya hilang sejak Oktober 2006 dan sekitar bulan Agustus 2007 tanpa disengaja kakak saya dari atas bis melihat adek saya di daerah diperempatan pulo mas dan menghampiri sambil menangis trus sholat magrib di ITC Cempaka Mas, pada saat sholat magrib tersebut adek saya langsung kabur tanpa ada beritanya dengan meninggalkan sebuah tas yang berisi buku catatan.
Isi buku catatan tersebut berkaitan dengan dialog2 bagaimana cara mendekati orang dan NII.

Sampai hari ini tidak ada kabar beritanya. Saya dan kakak saya terus berdoa dan mencari dimana keberadaan adek saya. kadang kami ke stasiun senin, pasar senin, itc cempaka mas, ramayana klender, mall cijantung dll.

Kami sekeluarga berharap agar adek saya bisa kembali dan berkumpul dengan keluarga.

Zentoni
HP 081317422079
zeinrin@yahoo.com

Admin :
  1. Bagi pembaca yang pernah mengenal Witri Santi Dewi dan mengetahui keberadaanya, dimohon menghubungi nomer / email tersebut di atas.
  2. Bagi pembaca yang kehilangan anggota keluarga karena NII KW 9, silahkan menghubungi nomer telpon 08132 8484 289 atau email bahtiar@gmail.com, untuk dibantu dalam pencarian.