Peserta Silaturahim Mantan NII Zaytun (PSMNZ) : Assalaamu'alaikum Pak Bahtiar. Alhamdulillah, akhirnya saya bisa bertemu dengan saudara-saudara sesama atau senasib di acara Silaturahim Komunitas Mantan NII Zaytun kali ini. Begini Pak, saya mau minta pendapatnya. Rencananya besok, saya akan mendatangi orang tua yang anaknya kebetulan teman saya dan masih di NII. Mohon minta doa dan, semangat, dan nasehatnya, Pak. Karena saya ragu tapi hati nurani saya bilang HARUS ! Orang tua dan keluarganya sangat dirugikan NII. Kalaupun saya tidak bisa menyadarkan anaknya, maka orang tuanya harus diberitahu. Insya Allah, ini menjadi salah satu harapan untuk menyadarkan anaknya. Bagaimana menurut Bapak ?
Bahtiar (B) : Wa'alaikum salam, sahabat. Saya juga senang akhirnya kita bisa bertemu, bertatap muka, dan bersalaman satu dengan lainnya. Betul sekali itu, saya sangat mendukung rencana Anda. Awali niat tersebut dengan do'a, kalau perlu sholat sunnah dua roka'at agar diberi ketenangan oleh Allah SWT. Nanti setelah ketemu dengan Bapak atau Ibunya, sampaikan kabar tersebut dengan tutur kata dan budi bahasa yang baik. Yang penting Anda telah berusaha mengabarkan kenyataan dan keluarga inti mengetahui hal tersebut, maka hasil akhir kita serahkan pada Allah SWT.
PSMNZ : Saya agak bimbang, Pak. Saya sudah siapkan materi yang perlu disampaikan pada keluarganya. Bahkan saya juga mengajak teman-teman Mantan NII Zaytun yang kenal dengan korban. Tapi banyak hal yang bikin takut dan ragu walau rencana ini sudah matang. Pak, bukankah itu artinya saya dan teman-teman membawa masalah pada keluarganya ? Mengadu ? Ikut campur ? Hal apakah yang paling pokok yang perlu saya sampaikan ? Saya takut salah omong, Pak ! Dapat Bapak bayangkan kalau orang tuanya tahu bahwa anaknya telah drop out dari kuliahnya 2,5 tahun. Uang mereka dikurang sampai ratusan juta rupiah. Dia mencuri HP orang dan barang-barang lainnya. Serta banyak fakta lain yang tidak enak untuk disampaikan. Saya takut dengan reaksi orang tuanya, bagaimana dong, Pak ?
B : Baik, Saudara. Sampaikan bahwa Anda adalah teman baik dari anak orang tua tersebut. Anda telah menasehati anaknya secara langsung, tapi tidak dihiraukan, maka sekarang Anda sampaikan pada keluarganya. Itu semua didasari karena perhatian sebagai teman dan kalau didiamkan khawatir malah makin hancur di waktu-waktu yang akan datang.
PMNZ : Orang tuanya kenal baik dengan saya Pak, karena saya adalah teman anaknya sejak SD. Pak Bahtiar, sebenarnya si anak ini pernah bilang dan wanti-wanti kalau sampai orang tuanya tahu, apapun yang terjadi dia akan meninggalkan orang tuanya, apalagi kalau sampai jadi diangkat menjadi PTD Pejabat Tingkat Desa / Mas'ul, pasti dia akan meninggalkan orang tua kandungnya. Bapak Bahtiar tentu sudah tahu, syarat-syarat menjadi Mas'ul itu apa saja. Saya takut dengan melaporkannya pada orang tua malah akan mempercepat kepergiannya. Hal-hal seperti ini yang membuat saya stress dan hampir putus asa ...
B : Lebih cepat disampaikan pada keluarganya tentu lebih baik, karena semakin lama anaknya di NII Zaytun akan semakin merasuk doktrin-doktrinnya, akan semakin susah orang tuanya untuk menyadarkannya.
PSMNZ : Baik Pak Bahtiar, besok saya dan teman-teman Mantan NII akan berkunjung ke rumahnya, karena saya saya sudah janjian dengan Ibunya. Pak, doakan saya, semoga ini yang terbaik yang masih bisa saya lakukan untuk menyadarkan teman saya. Saya pernah ikut NII Zaytun jadi saya mengetahui kebohongan dia, saya ingin melaporkan pada orang tuanya. Terima kasih yaa Pak Bahtiar atas saran dan pertemuan ini.
B : Baik saudaraku, niatkan semata-mata ibadah pada Allah SWT dan bila diperlukan saya siap menemani untuk berbicara pada orang tuanya.
=====
Demikian salah satu percakapan yang terjadi pada Pertemuan Silaturahim Penyadaran dan Pemulihan Korban-Korban Ajaran NII Zaytun di Muktamar dan Pesta Blogger 2010 #pb2010 kemaren. Hadir pula, teman-teman pengguna Blogger, Twitter, Facebook, dan Kaskuser yang sanak kerabatnya pernah terkena Ajaran NII Zaytun. Sahabat-sahabat tersebut dengan sukarela ikut menyebar-luaskan Penyelewengan-Penyelewengan Ajaran NII Zaytun melalui accout social medianya, agar masyarakat terutama generasi muda makin hati-hati dan waspada.
Hadir pula, Sahabat Matahari Timoer (MT), yang telah lama aktif dalam kegiatan Rehabilitasi, Pemulihan, De-radikalisasi, atau ICDW (Indonesian Center for Deradicalization and Wisdom) Korban-korban Ajaran Radikal di wilayah Bogor, nomer HP beliau : 0813 9893 3657, Email : mataharitimoer@gmail.com, alamat : Mahad Daarul Uluum Bogor, Web http://icdw.net.ms atau http://daarululuum.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar