08132 8484 289 : Baik Saudara/i, silahkan diceritakan masalahnya akan saya bantu berdasarkan pengalaman saya
08xxx xxxx xxx : Kakak saya masuk kira-kira sudah 10 tahun yang lalu. Dulu saya pernah diajak pengajian juga, tapi cuma 1 kali, saya merasa aneh, kemudian tidak mau ikut lagi. Saya baru nyambung lagi setelah banyak tayangan di TV, koran, internet, dan majalah tentang Mbak Lian yang linglung setelah diduga kena NII. Saya pernah coba kasih tahu kakak saya tentang tulisan-tulisan korban / mantan NII tapi baru dibaca setengahnya dia sudah ngajak debat dan marah-marah pada saya. Memang sejak ikut pengajian tersebut dia jadi gampang marah-marah. Bahkan pada orang tua kandung tidak segan-segan bicara kasar. Sampai pernah membuat Ibu kami nangis karena makiannya. Padahal dulu itu dia anak yang baik dan berbakti pada orang tua. Yang ingin saya tanyakan bagaimana menyadarkan dia. Soalnya susah banget diajak bicara baik-baik, mau menangnya sendiri. Kalau soal nipu-nipu atau minta uang untuk shadaqah atau infaq kayaknya tidak pernah karena dia sudah bekerja, tapi perubahan sikapnya itu loo yang membuat kami sekeluarga ja di resah. Jadi nyebelin banget. Mana kita cuma 2 bersaudara, dia kakak laki-laki tertua. Saya perempuan dan orang tua kami sudah lanjut usia jadi tidak bisa menghentikan atau susah menasehati dia. Beberapa hari terakhir ini sih, dia juga sering melihat tayangan tentang NII termasuk kemaren malem di TV One & Metro TV yang ada Mas Bahtiarnya. Tau dech, bikin dia mikir dan sadar, atau gak ???
08132 8484 289 : Baik saudari, langkah awal yang dilakukan keluarga sudah benar. Tapi bila tidak mempan juga, bicarakan masalah ini pada saudara-saudara lain dalam keluarga besar, seperti kakek, nenek, paman, bibi, om, tante. Agar mereka semua turun tangan menasehati Kakak Anda. Bila tidak mempan juga, bicarakan dengan Ustadz, Kyai atau Ulama-ulama di kota Anda. Pemahaman NII Gadungan terhadap Al Quran sangat lemah, karena mereka hanya memahami melalui terjemahan saja, tidak diperkuat dengan Asbabun Nuzul, Hadist-Hadist Shoheh, dan Kitab-kitab tafsir yang berlaku. Bila masih tidak bisa juga, tolong kami diberi nomer HP-nya atau alamat Facebooknya, kami coba ikut menasehatinya.
08xxx xxxx xxx : Saya kurang tahu dengan nomer HP nya sekarang, apalagi Facebooknya. Pasalnya sejak ikut aliran ini, dia jadi jauh dengan keluarga. Ngobrol cuma yang penting-penting saja. Saya dan orang tua menghindari juga ribut-ribut karena tidak enak dengant tetangga. 2 Minggu yang lalu dia dengan teman-temannya pernah janjian pengajian di rumah, trus oleh ayah saya dibilangin untuk tidak usah ajak teman-temannya lagi ke rumah, setelah Ayah tahu dari saya kalau Al Zaytun itu bermasalah pimpinan dan sumber dananya. Saya dan orang tua juga pernah diajak mampir ke Indramayu langsung pas mau ke rumah Paman di Jakarta, karena Ayah menolak lagi, dia marah pada Ayah saya dan sampai sekarang belum mau ngobrol lagi dengan keluarga. Saya berharap setelah melihat tayangan-tayangan NII Zaytun di televisi, dia akan berfikir dan sadar dengan sendirinya.
08132 8484 289 : Baik Saudari, doakan kami dan teman-teman Mantan NII Zaytun tetap terus bisa memberi informasi pada media massa (televisi, koran, majalah, & internet). Sehingga masyarakat jadi tahu, mengerti, dan faham untuk berhati-hati dan menjauhi Ajaran tersebut.
kang saya boleh bertanya boleh ga kang..?
BalasHapusboleh silahkan ...
Hapusbisa juga berkirim email ke : bahtiar@gmail.com
kang sayang boleh nanya ga kang..?
BalasHapus