Hari ini di inbox email saya, ada seorang kawan yang ingin berbagi cerita bersinggungan dengan nii kw 9, syukur daya kritisnya mampu menangkis jeratan nii kw 9, berikut ini email-nya.
Saya adalah seorang mahasiswi tingkat empat di sebuah perguruan tinggi negeri di Bandung. Pertemuanku dengan mereka terjadi kira-kira pada bulan Januari. Pada waktu itu aku diajak oleh seorang akhwat yang katanya mahasiswa di sebuah kampus swasta. Karena rasa penasaranku pada mereka membuatku bertahan ditilawah selama kira-kira empat hari. Semangatku untuk mempelajari ilmu dari berbagai barisan yang membuatku mau mengkaji ilmu dari mereka dan sempat aku berpikir mereka adalah NII yang lurus.. Tapi pada pertemuan kedua aku mulai curiga, karena di setiap akhir pembahasan mereka selalu menanyakan kepada saya SETUJU atau TIDAK. Jelas mendapat pertanyaan itu menimbulkan pertanyaan dalam hatiku (karena niat awalku adalah mencari ilmu bukan untuk setuju atau tidak dengan pendapatnya).
Pada pertemuan ketiga, akupun mengajukan sebuah pertanyaan kepadanya, yaitu tentang kewajiban berjilbab kepada muslimah, yaitu QS ANNUR 31 dan Al AHZAB 59 (sebenarnya aku tahu tafsir dan hadits mengenai jilbab ini) dan aku hanya ingin mengetahui cara mereka menafsirkannya. Mendapat pertanyaanku itu Ikhwan yang menilawahku itu bilang akan menjawabnya besok.
Pada hari keempat aku kesana lagi, dan kali ini yang memberikan materinya beda, katanya ikhwan pertama ada perlu sehingga tidak bisa datang. Pertanyaanku pun dijawab oleh ikhwan itu. Mau tahu jawabannya? MEREKA MENAFSIRKAN ALQURAN tidak seperti kaidah penafsiran ayat seperti yang dilakukan oleh barisan-barisan lain, kedua ayat tersebut tidak memiliki hubungan sama SISTEM tapi mereka menafsirkannya jadi ada hubungan sama SISTEM. Mendengar jawaban itupun aku sudah tidak respek mengikuti kajian ini ditambah lagi ikhwan ini sok-sok-an ingin mengikuti prinsipku (mungkin biar aku tertarik), tapi malah membuatku tahu kalau kedua akhwat yang bersamaku sudah masuk kesana soalnya aku memberitahu prinsip rahasiaku itu hanya pada kedua akhwat ini. Aku jadi sadar kalau yang mau dijebak itu hanya aku. Setelah pertemuan keempat itu akupun mencari tafsir QS Alfatihah dan ANNAS (Ealah ternyata benar-benar mereka menafsirkannya berbeda dari ulama-ulama yang ada) Akhirnya aku memutuskan untuk tidak mengikuti diskusi pembodohan ini. Akupun kirim SMS, karena aku tidak mau menyakiti orang. Ternyata mereka tidak menyerah, mereka mencoba menawariku IKHWAN. Wah, ini orang sudah gila. segala macam cara mereka lakukan. Aku kerjain saja dan aku menyuruh mereka datang ke rumah dan aku katakan KAKAKKU anggota POLRI (Tapi memang benar kok, aku nggak bohong).
Sebagai seorang muslim kita kan harus saling menasihati, tapi nasihatku pada ikhwan yang pertama (Aku tahu dia orang baik dan doktrin mereka belum terlalu masuk padanya) tidak mempan. Aku sadar yang aku hadapi bukan mereka tapi para pemimpinnya, yaitu Actor intelektual mereka. Ya sudahlah untuk lebih amannya setiap SMS dari mereka tidak aku jawab dan setiap mereka telfon aku marahin. Sekarang aku hanya bisa berdoa mudah-mudahan mereka semua mendapatkan petunjuk (Inilah selemah-lemah iman)
Dikirim oleh Syawa (syawa***@yahoo.com)
Ditulis ulang oleh :
Bahtiar Rifai
Mantan NII KW 9
HP. 08132 8484 289
Email : bahtiar@gmail.com
alhm...anti dah berfikir kritis,,,,
BalasHapusjadi selamat dari jeratan nni kw9.
Terima kasih Saudari Syawa atas berbagi emailnya tentang ditilawah nii kw 9.
BalasHapusMenangkap arahan untuk setuju atau tidak sebagai bentuk pengekangan cara berfikir adalah tepat sekali, karena kalau setuju akan tergiring pada hijrah, dan konsekwensi infaq dan shodaqoh dengan cara apapun. Bila tidak setuju, akan berhadapan sebutan kafir, musryik, fasiq, binatang ternak, dan lain sebagainya.
Berpura-pura menanyakan penafsiran ayat jilbab juga cocok sekali, dari jawaban mereka akan terlihat pola fikirnya, semua akan diarahkan pada system versi mereka, ada akar, batang, dan buah. Semua akan muter di situ-situ saja :)
Menangkap kejanggalan, bahwa 2 akhwat yang ikut serta dalam diskusi itu sebenarnya sudah ikut di nii kw 9, mereka hanya buat pantas2 saja agar diskusi itu terlihat beneran. Hal tersebut adalah skenario mereka dalam menjerat warga baru agar ikut nii kw 9.
Yang terakhir, menyebutkan mempunyai saudara TNI Polri itu jawaban yang sangat ampuh. Karena para kroco2 nii kw 9 didoktrin untuk tidak mendekati keluarga TNI Polri, dengan alasan agar aman perjuangan mereka. Yang akan datang mungkin akan ada doktrin lagi, nii kw 9 dilarang merekrut mahasiwa alumni mahad megah di indramayu sana ... :)
Demikian tanggapan saya, semoga email Saudari Syawa ini membantu, menginpirasi, dan menyadarkan masyarakat dari bahaya nii kw 9.
Akhir2 ini proses penjeratan semakin ringkas dan singkat saja. Kebutuhan yang mendesak menyebabkan para pelaku tidak sabaran untuk segera mendapatkan pertambahan jumlah anggota. Semakin cepat mendapatkan obyek pekerja rela-paksa, maka dengan segera target terpenuhi. Beban itu semakin hari semakin berat saja.
BalasHapusDiantara beberapa pintu masuk niikw9, setidaknya ada dua yang paling populer. Kebanyakan anggota niikw9 masuk sebagai anggota melalui dua pintu ini.
Pertama: Pintu tilawah; dan Kedua: Pintu asmara.
Pintu pertama bagi anggota yang terpanggil untuk memenuhi tuntutan berjihad atas nama membela kepentingan dan kemajuan agama. Tidak salah seseorang terpanggil untuk jihad demi kepentingan agamanya. Serta merta menjadi anggota demi melihat pintu yang dari luar kelihatan wadah perjuangannya. Yaitu wadah perjuangan yang sepaham dengan ideologinya.
Garapan tilawah pada ranah psikis ini mendapatkan sasaran untuk orang2 yang mempunyai kepedulian agama tetapi pada taraf pemahaman agamanya masih tergolong pemula. Berdasarkan perbekalan yang serba dangkal inilah seseorang bergerak maju tak gentar, tanpa menyadari adanya pembelokan2 nilai2 agama. Bekal yang serba sedikit telah ditambah dan dibelokkan oleh tukang2 tilawah niikw9, jadilah merasa dirinya sebagai mujahid beneran.
Bagi orang yang taraf agamanya pada tingkat nol bahkan tidak mempan dengan jerat tilawah, karena jihad bukanlah panggilan hati. Jadi yang terjerat adalah yang tertarik tapi yang belum memahami dasar2 agama Islam. Berbahagialah bagi seseorang yang sejak awal mendapatkan sinyalemen adanya kegiatan jeratan. Begitu melihat adanya suatu gelagat, maka serta merta menjauh dan menghindari. Bahkan yang dilakukan Sdri kita mahasiswi dari Bandung, malahan menjajagi dan menonton orang memasang jerat.
Pintu kedua dipergunakan bagi orang yang secara biologis tak lagi mampu membendung keinginan yang membakar napsu. Ada banyak orang yang secara biologis mempunyai napsu yang ber-kobar2. Situasi inilah yang dimanfaatkan oleh tukang prospek niikw9. Bergelimpangan korban2 yang berhasil dijadikan pekerja rela-paksa niikw9 yang terjerat melalui pintu ini. Suka sekali orang melakukan kegiatan asmara dalam selimut sah dan halal, versi mereka. Dikatakan versi mereka karena sahnya perkawinan tentu dipersyarati adanya wali. Sedangkan wali orangtuanya telah dinyatakan kapir, maka penghulu versi mereka yang mengesahkan. lho kan !!... Kita pernah mendapat cerita; ber-cita2 seorang gadis demi besarnya dorongan keinginan asmara maka dia mengharapkan suatu waktu diperkosa oleh pejantan tangguh. Kenapa ingin diperkosa. Dapat nikmatnya, tapi tak dapat dosanya. Diperkosa tapi menurut. Menolak tapi pasrah.
Pintu yang kedua ini sangat memabukkan. Banyak korban yang sudah sadar adanya pembohongan2 tapi tak mampu melepas jerat asmara ini. Mereka ada di-tengah2 antara kaslan niikw9 dan tidak. Inilah balasannya, pura2 setia padahal kaslan.
Ada lagi pintu2 yang lain. Dan jerat2 yang lain yang ada di dalam ruangan dalam.
untuk seyulieang ....profilnya ga bisa di buka..buka dunk....
BalasHapusaku belum bikin blog, maaf Mas Sujud...
BalasHapus