Senin, 26 November 2012

NASEHAT CARA MENGATASI TRAUMA NII KW 9 ZAYTUN

Judul Asli : Inilah Kisah Nyataku, Bagaimana Cara Bangkit dari Kematian Selama 3 Tahun ?

15 November 2012

Kawan, aku akan ceritakan padamu sebuah kisah rahasia. Cukup lama aku memendamnya dalam-dalam. Bahkan aku pernah bertekad, kisah ini adalah rahasia yang tak akan pernah kubagi. Biarlah tetap memprasasti dan menjadi rahasia seumur hidupku. Aku malu!

Namun seiring berjalannya waktu, dan semakin luas pemahamanku tentang makna hidup, pun semakin bertambahnya keilmuan (agama) ku, aku memberanikan diri membuka kisah ini.

Dulu, sekitar tahun 1998, tepatnya di sebuah kota industri di timur Jakarta, cerita ini bermula.
Sepulang kerja aku mampir di sebuah masjid sebelah utara pasar dan bertemulah aku dengan seorang yang menjadi sebab petualangan gilaku. Diajaknya aku diskusi tentang keislaman. Pada saat itu minatku mempelajari ilmu-ilmu keislaman sedang menanjak, karena itulah aku sangat tertarik. Selayaknya ABG galau yang kehausan ilmu, aku bagai terhipnotis oleh alur percakapan yang mengalir diselingi perdebatan-perdebatan kecil. Diskusi berlanjut di sebuah rumah kontrakan. Dihadapkanlah aku dengan materi tetang dua jalan kehidupan. Wow.. menantang sekali.

Waktu berlalu, dan dalam hitungan pekan aku bersedia untuk dibaiat dengan menyertakan setoran dana dari uang tabungan yang kuniatkan untuk melanjutkan kuliah. Maka resmilah aku menjadi anggota sebuah gerakan dakwah bawah tanah yang mengklaim sebagai penerus perjuangan Kartosuwiryo menegakkan dinullah di bumi Indonesia. Satu-satunya jalan keselamatan hanyalah dengan berhijrah dari RI ke kelompok ini. Ya. Karena negara RI adalah negara thoghut dan sesat dengan jaminan neraka, maka tidak ada pilihan lain selain berhijrah.

Enam bulan berjalan, ada perang batin yang begitu meresahkan. Mana sesungguhnya yang benar?
Namun karena kegigihan mereka me-’mepet’ ku, (inilah diantara kelebihan mereka) akhirnya aku menyerah dan ‘menghambakan diri’ ku sepenuhnya dalam kelompok ini, kaffah!

Kawan, kau pasti tahu siapa aku dulu. Karena kelompok ini sering diberitakan semenjak banyak orangtua yag kehilangan jejak anaknya pun terjadi banyak keresahan di mana-mana. Betul, kawan. Aku dulu berada di dalam jaringan kelompok NII KW9.

Kelompok sesat dan menyesatkan yang mengatasnamakan perjuangan Islam. Kini, aku sungguh menyesal, kawan…

Tahukah kau, lebih dari 3 tahun aku ‘berjihad’ mengumpulkan anwal (pendanaan) dan anfus (rekrutmen) dengan niat perjuangan meninggikan kalimatillah. Betapa teramat bodoh dan dangkalnya keilmuanku dulu, ya kawan?

Dan, pergolakan batin itu kembali terjadi. Besarnya target pengumpulan dana maupun perekrutan, ditambah keringnya kreatifitas, membuat hatiku resah lagi dan otakku bergolak hebat.

Oh, kawan. Betapa dalam kesendirian (di tengah keramaian) aku seumpama cacing kecil yang dipanggang di atas matahari tengah siang. Itulah awal dimulainya pengembaraanku yang panjang.

Kereta demi kereta,
Kota demi kota,
Kujelajahi selama ‘pelarian’.
Aku mengalami peperangan jiwa lagi. Anehnya, kegalauan itu berlangsung kurang lebih enam bulan pula. Hah…

Untuk kembali pulang, apa aku punya keberanian?
Telah lama aku menganggap semua orang yang di luar KW9 adalah sesat, ahli neraka.
(Sebentar kawan, biar kuhapus dulu air mataku yang menderas ini. Ah, aku kembali malu….)

Terus, Bagaimana Caranya ?

Akhirnya aku tahu caranya. Kuadukan saja hanya pada Allah, bukan kepada sipapaun. Terus terang pada saat itu, kepercayan pada manusia mulai tidak ada lagi. Itulah satu-satunya alasanku saat itu hanya mengadu padaNya.

Ya, bukankah Allah Maha segalanya?
Bukankah atas ijinNya semua yang menimpaku bisa terjadi?
Semua ketetapan Allah adalah baik,
tak ada secuilpun kesalahan.
mutlak benar.

Sholat 5 waktu mulai kurutinkan mengiringi aktifitasku mencari rejeki. Tahajud, dhuha, puasa, satu dua kubiasakan. (Sebagian warga KW9 menganggap ibadah sholat belum wajid dikarenakan Madinah (NII KW9) belum tegak. Begitulah salah satu prinsip nyeleneh mereka. Aneh ya?

Dan itulah momen kepasrahan totalku pada Allah, Tuhanku.
“Oh, Allah… Tuhanku.
Maha dari segala Maha.
Sumber dari segala sumber.
Hanya padaMU lah aku mengadu.
Tolong, seret aku kepada jalan hidayahMU dengan caraMU, Allah… “
Kawan, sesederhana itu doaku.
Sesimpel itu caraku.

Akhirnya, memang benar bahwa semua akan indah pada waktunya. Pertolongan Allah tiba-tiba datang tak terduga dari arah yang tak disangka-sangka. Allohu rabbuna.

Kawan, aku bisa pulang kampung. Menemui kekasih hati yang lama kutinggal pergi; ibu bapakku.
Bapak yang menggeletak di rumah sakit dengan infus berseliweran kusalami dan kucium tangannya.
Ibu merengkuhku dalam pelukan panjang yang penuh airvmata rindu.

Ah, lega kawan. Kelegaan yang membuat malaikat pun cemburu.
Aku bisa bangkit dari ‘kematian’ panjang yang pasti ada hikmah dibaliknya.

Subhanallohi walhamdulillahi wala illaha illallahu wallohu akbar.

Inilah kisahku, kawan. Apa kisahmu??
(Sugar Rolays)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar