Rabu, 14 April 2010

EMPAT BULAN DI NII



Seorang sahabat di facebook berbagi cerita pengalamannya ikut NII, semoga menjadi manfaat bila dibaca sahabat mantan NII ataupun saudara yang masih aktif di NII :
Terimakasih atas kesempatan untuk berbagi cerita,

Keikutsertaan saya tidak lama di NII hanya 4 bulan. Pertengahan 1996 seorang teman aktivis ROHIS mengajak saya dengan alasan dirumah teman dibilangan Lebak Bulus ada pengajian bulanan. Disana kita bisa diskusi tentang agama. Sesampai disana bukan pengajian tapi lebih kepada brain storm. Saya dan 4 orang lain dibuat seakan kita salah negara, hidup selama ini dosa semua tanpa ada pahala krn salah negara, yg beda negara kafir jd tidak pantas di hormati kecuali pipmpinan tertinggi NII. Untuk pindah negara (hijrah) ada sebuah pengorbanan untuk menebus semua itu. Saat itu saya harus menipu teman ( atas saran yang mengajak saya ) sebesar 3juta dengan alasan ayah saya akan operasi. Setelah urusan admin selesai seminggu kemudian saya dibawa ke daerah terminal lebak bulus, dilanjutkan ke daerah kebayoran lama. dari sana mata saya ditutup untuk ke rumah pendoktrinan. menginap semalam disitu setelah subuh saya dibawa untuk menjemput orang-orang lain dan setelah keluar pintu tol bekasi barat mata saya ditutup kembali. sampai disana kita semua di baiat. Selesai itu semua kita dikembalikan ke MALL masing-masing.

Setelah 4 bln iuran ( istilah mereka infaq,sedekah sama saja dengan pajak yang dibayarkan ke NKRI hanya ini dibayarkan ke NII setiap 15 tiap bulannya menurut kalender Islam patokannya adalah bulan purnama sebelum berubah ke bulan sabit lg iuran harus sudah ada dan digunakan di jalan ALLAH katanya ) saya mulai ada perasaan ini bukan jalannya. sampai suatu pagi saya saat saya pulang ke rumah orang tua saya ditlp dengan "abi" bahwa jangan ke MALL karena sudah digrebek kepolisian. saya bilang saya tidak akan ikut ke MALL manapun karena saya kembali ke orangtua saya."abi" bilang setiap perbuatan ada balasannya kecil dan besar. 3 hari kemudia teman yang mengajak saya datang. Dia bilang semua kegiatan saya sudah dipelajari. dan saat futuh nanti orang2 yg keluar tidak akan diterima tobatnya dan akan dipancung. Karena telah jadi penghianat.dan akan terjadi tahun 1998. saya bilang "saya cape, hidup saya hanya nunggu bulan purnama untuk iuran. jika itu resikonya saya terima".

tahun 1998 saat saya sedang baca buku mengenai DII / TII seorang teman kampus menanyakan kenapa tertarik membaca buku itu. lalu saya diajak diskusi dan kembali mulai ada brainstorm. ternyata dia seorang "abi" didaerah pasar minggu. saya bilang saya adalah pengkhianat NII dan akan dipancung tahun ini. saya tanyakan kapan tepatnya futuh. Dia bilang dana sedang difokuskan ke pembangunan negara ( sebuah pesantren ), saya tegaskan kapan futuh dia jawab nanti ada saatnya.lah bagaimana bisa ngaku negara klo futuh aja belum tapi negara sudah dikembangkan ????????

sampai detik ini kel saya masih tidak tahu catatan hitam saya ini
Ayah dan ibu, aku lebih memilih bersama kalian walau dibilang kafir. karena kalian yang bekerja keras membesarkan aku. maaf jika barang digudang ada yg kalian tidak sadar berkurang. tapi aku ndak brani untuk bilang.

Jadi saya bilang ini kegiatan omong kosong.
apa yang harus dibuktikan, sudah 14 tahun buktinya hanya pengembangan ponpes. kalian tidak pernah tau hari ini sudah jadi apa para penghianat NII yg 14 tahun lalu masih SMU.

Yg masih menunggu pembuktian

Hardi



Ditulis ulang oleh :
Bahtiar Rifai
Mantan NII KW 9
HP. 08132 8484 289
Ilustrasi diambil dari situs [ini]
Email & facebook : bahtiar@gmail.com

1 komentar:

  1. Saudaraku Hardi - EMPAT BULAN YANG LUAR BIASA - kata-kata tersebut kalau boleh saya menggaris bawahinya setelah membaca pengalaman saudara terjerat di NII.

    Izinkan saya menulis ulang beberapa point penting dari pengalaman Saudara di NII agar menjadi kewaspadaan bagi pembaca lain yang belum mengerti apa itu NII :

    Pertama, Saudara ditipu oleh teman Aktivis Rohis yang mengajak diskusi tentang agama ternyata sesampai dilokasi malah dicuci-otak. Mengajak ber-Islam dengan cara MENIPU, suatu hal yang tidak pernah dicontohkan oleh Nabi Besar kita Muhammad SAW.

    Kedua, untuk selamat harus HIJRAH dengan membayar sejumlah UANG, meskipun untuk mendapatkan sejumlah uang tersebut - disarankan teman yang mengajak hijrah - boleh dengan cara menipu orang lain, yang penting dapat itu UANG. Sekali lagi ada unsur penipuan untuk ber-Islam.

    Ketiga, bila keluar dari NII maka akan dihukum pancung saat futuh. Suatu ancaman psikologis, dengan harapan saudara tidak keluar dari NII sehingga tenaga dan pikiran saudara tetap bisa digunakan untuk mencari anggota lebih baru dan mengumpulkan infaq tiap bulan. Terbukti ancaman itu hanya gertak sambal, meminjam istilah Saudaraku Seuliyeang hanya kelakar saja. Saudara-saudara Mantan NII yang lebih senior tentu masih ingat janji-janji futuh tahun 1998, tahun 2004, dan terakhir tahun 2009 - ternyata hanya hembusan angin belaka. Pihak NII pun mengeluarkan segala macam dalih & alasan mengapa futuh ditunda lagi menjadi 2014 :), pada intinya ancaman pancung dan janji futuh hanya untuk menahan Saudara agar tidak segera keluar dari NII sehingga bisa diperas tenaga & pikiran untuk kepentingan NII mencari anggota baru dan iuran infaq tiap bulan.

    Keempat, berkat ke-kritis-san Saudara, maka ketika tahun 1998 Saudara diajak lagi masuk NII maka tidak mempan-lah ajakan tersebut, malah didapat korelasi dari Abi daerah Pasar Minggu yang mengajak Saudara, bahwa ada hubungan sangat dekat dan kuat antara pengumpulan dana yang penuh tipuan tersebut dengan pembangungan sebuah Mahad Megah Terbesar di Asia yang selalu disangkal aksi penipuan tersebut oleh pembela-pembela MAZ.

    Nasehat saya pada Saudara, mari perteguh semangat belajar dan giat bekerja. Tingkatkan prestasi di semua bidang. Tetap berbakti pada orang tua dan keluarga. Jalin kembali teman-teman lama (SD, SMP, & SMA) dan perbanyak teman-teman yang baru. Dengan prestasi yang tinggi, hubungan keluarga yang harmonis, dan jalinan pertemanan yang baik, Insya Alllah rasa percaya diri Saudara akan kembali meningkat kuat.

    Saya dulu juga trauma karena ikut NII, tapi dengan berbagi dan saling menyemangati seperti ini, trauma itu hilang dengan sendirinya ... :)

    Ok Saudaraku, terima kasih telah berbagi, saya yakin tulisan Saudara akan sangat bermanfaat dibaca oleh siapapun, baik sesama Mantan NII seperti saya atau orang yang masih aktif di dalam NII, semoga hati warga NII diberi kepekaan dan pikirannya diberi kebeningan untuk merenung ulang keberadaan dirinya di lingkaran NII, Amien.

    Salam jabat erat,
    bahtiar
    mantan nii kw 9
    hp. 08132 8484 289
    email. bahtiar@gmail.com
    web. http://niikw9.wordpress.com
    media konsultasi online korban nii kw 9

    BalasHapus