Rabu, 02 Juni 2010

ANAK-ANAK KORBAN NII KW 9



Seorang sahabat yang kerabatnya pernah ikut NII KW 9 bertanya kepada saya :
Mas, mengapa anak-anak muda yang ikut NII KW9 biasanya anak-anak pintar dan cerdas di lingkungannya ? Mengapa kepintaran dan kecerdasannya tersebut tidak bisa membentengi diri dari pengaruh buruk NII KW 9 ?
Jawaban saya :
Sebenarnya yang terjerat masuk di NII KW 9 bukan semua anak-anak pintar di lingkungannya. Ketika saya di dalam NII KW 9, banyak anggota NII KW 9 berasal dari pemulung sampang, pedagang asongan, anak-anak muda dari sekolah biasa-biasa saja, atau anak-anak dengan tingkat kepandaian biasa-biasa saja. 
Yang membuat mereka semua terjerat di NII KW 9 adalah gelora semangat untuk belajar Islam lebih dalam TAPI SALAH ALAMAT. Tentu kita tahu dalam rentang waktu muda, ada tahapan masa-masa mencari jati diri, masa-masa ghirah semangat ber-Islam sedang meluap-luap, masa-masa untuk menunjukkan eksistensi dirinya.
Masa-masa inilah yang dimanfaatkan oleh kelompok aliran sesat NII KW 9 untuk menjerat mangsanya. Anak-anak muda itu ditawari (tilawah) masuk ke NII KW 9 akan ber-Islam lebih sempurna, lebih kaffah, lebih leluasa menjalankan AL Quran dan As Sunnah, akan menjadi pribadi lebih tangguh, lebih mujahid bagai tentara Islam, semua aktifitasnya akan dinilai ibadah oleh Allah, dan lain sebagainya.
Setelah di-bai'at masuk, otaknya dicuci (brainwash), hatinya dimatikan, sehingga daya kritis dan hati nuraninya tidak tergerak sama sekali. Selanjutnya sang anak muda tersebut bagai binatang ternak atau piaran, tenaga dan pikirannya digunakan oleh kelompok NII KW 9 untuk mencari dana atau uang dan anggota baru untuk disetor pada pimpinan mereka di NII KW 9.
Demikian tanggapan saya atas pertanyaan sahabat di atas, sengaja saya tulis ulang di sini agar bermanfaat banyak bagi pembaca lain, yang kebetulan sanak kerabat atau sahabatnya ada yang terjerat NII KW 9. Pertanyaan lebih lanjut dapat disampaikan lewat sms di nomer 08132 8484 289 atau email : bahtiar@gmail.com. Ilustrasi gambar diambil dari [sini]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar