Jumat, 30 Oktober 2009

MENYIBAK NII KW 9

Bersambung dari [SEGALA CARA DILAKUKAN DEMI NII KW 9]

Setelah balik ke kota tempat saya kuliah, saya nelpon mbak T, saya minta tolong agar supaya jangan pernah coba2 kasih tau ortu Aldi dulu atau Aldinya, karena bisa mengancam saya yang sekarang lagi PDKT dengan NII, n saat saya bilang saya disuruh bayar juga, Mbak T menyuruh saya berhenti dari itu semua, dia bilang saya berdoa aja, jangan sampai kamu kenapa2, suatu saat kebenaran akan muncul. Pemikiran Mbak t membuat saya jadi 2 hati juga, emang niatnya baik, tapi saya bukan tipe org yang hanya bisa berdoa dan nunggu durian jatuh. Saya merasa, saya berdoa tapi saya juga harus berusaha, apa ada yang salah dengan pemikiran itu ?

Intinya saya disuruh diam dan berdoa, sedangkan siapapun yang pernah masuk NII pasti tau bagaimana liciknya mereka, mbaknya sms jg, agar saya jangan berpikir jauh, saya harus berpikir positif. Tapi karena sudah membaca begitu banyaknya referensi tentang kisah nyata dan kebobrokan NII, bahkan melihat sendiri hasil perbuatan mereka, makanya saya jadi nekat ingin hijrah. Pengen liat dalemnya kayak gimana sih. Saya tau kepalsuan2 Aldi, mbak T juga bilang kalo kemarin malam dia menghubungi Aldi untuk dinasehati, Aldinya masih enak kok. Alhamdulillah, emang seperti itu bagus, bisa nggak nebak pikiran Aldi? Dia mendengarkan mbaknya, tapi dalam hatinya, ada keyakinan luar biasa soal NII, dia baik pada semua orang, tapi dia msh berpikir bahwa” Kalian semua tunggu aja saatnya,” saat kebenaran yang dia pegang selama ini, akan membawa bukti sebentar lagi. Sedangkan, kita semua tau dia cuma dikibulin, dan saya juga nggak bisa jelasin banyak sama mbaknya, karena saat ini mbaknya masih percaya Aldi masih yang dulu. Saat saya bilang silahkan hubungi mbak Anlene atau pak Sidik, dia bilang saat ini dia nggak butuh dulu untuk menguhubungi sapapun, karena dia merasa Aldi masih baik2 saja, jadi didoakan saja. Tapi seperti pemikiran saya diatas, saya nggak bisa tinggal diam, mbaknya belum tau banyak, dan seolah nggak mau tau lebih dalem soal NII.

Saya berdoa dan terus membaca banyak referensi membuat saya yakin saya harus cepat bertindak sebelum Aldi begitu jauh lagi doktrinnya, orang NII sangat licik, mana mau mereka melepas Aldi.

Saya percaya ikhtiar bisa membantu saya. Tapi kata-kata mbak T sempat membuat saya ragu juga, atau apa juga mungkin lebih disebabkan karena saya yang ngalamin sendiri masalah ini? Di saat sedang bingung begitu, saya dapat panggilan hijrah dari orang NII.

Dan akhirnya tekadku sudah bulat, 1 hal lagi yang membuat saya tidak masalah untuk ikutan hijrah, saya berjanji bahwa masalah ini nggak ada sangkut pautnya dengan kuliah, bagi saya kuliah ibarat air, sedangkan masalah ini, ibarat minyak, jadi nggak akan pernah bisa tercampur, jika memang kuliah saya terganggu saya akan berhenti dari itu semua (menyelidikin NII). Akhirnya saya memutuskan untuk hijrah, dan dari ide gila ini, satu-satunya pendukung hanyalah Kak Bahtiar, yang lain agak kecewa dengan keputusan saya. Lagipula, mungkin pada saat itu hanya Kak Bahtiar yang benar2 bisa mengilhami masalah seperti ini, ada juga yang lainnya masa bodo. Dan kalo boleh jujur, saya mungkin bisa lebih tenang kalo saya tetep ikut hijrah, setidaknya saya udah selangkah lebih maju buat pantau Aldi dan saya bisa lebih mengerti bagaimana keadaan sebenarnya didalam sana.

Bersambung ke [DETIK-DETIK HIJRAH NII KW 9]

Ditulis ulang oleh :
Bahtiar Rifai
Mantan NII KW 9
HP. 08132 8484 289
Email : bahtiar@gmail.com
Ilustrasi diambil dari situs [ini]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar