Jumat, 30 Oktober 2009

SELALU KRITIS TERHADAP DOKTRIN NII KW 9




Bersambung dari [PASCA KELUAR DARI NII KW 9]

Selang beberapa bulan lagi, saya sudah benar2 melupakan masalah NII. Saya konsen ke skripsi, untuk mengejar target bisa lulus cepat. Waktu itu teman sekelas saya, namanya Arinda, minta tolong sama saya untuk dikirimin suatu bahan diemailnya. Saya mencatat email itu di HP saya, dan saya benar2 kaget, karena email yang dia berikan adalah email yang saya pikir adalah email Aldi, yaitu “azkiya_05@yahoo.com”. Saya tanya Arinda, ini benar2 emailnya apa bukan. Arinda bilang, “Iya benar ini emailku, memangnya kenapa?” Saya tanya sama dia, pelan2, apakah dia pernah masuk NII dan menulis sebuah tulisan tentang kisahnya di NII. Arinda langsung bingung, saya kenal Arinda, aktivitasnya jelas dan dia bukan orang yang macam2. Jelas dia nggak mungkin orang NII. dan saya menjelaskan sedikit duduk persoalannya. Waktu itu Arinda ketakutan, dia sama sekali tidak tahu tentang NII. Seperti yang sudah saya duga. Arinda nggak macem2. Kemudian Arinda meminta saya menunjukkan situs itu dan email yang dituliskan dibawahnya. Dari ekspresi wajahnya yang ketakutan, akhirnya dia bilang, memang waktu itu ada yang kirim email ke dia, seperti menyinggung sebuah pesantren dan NII. Tapi dia hapus. Kemudian, dari ekspresi saya yang masih bingung dan rada nggak percaya, akhirnya dia kasih tau password email itu. Saya buka dan memang nggak ada yang aneh. Waktu saya tanya apa dia pernah mempublikasikan email itu yang ada keterangannya jurusannya apa dan kuliahnya dimana, dia bilang sama sekali nggak pernah. Arinda heran,bingung dan terus2an bilang takut ke saya, karena email dia sudah dipake orang dalam situs itu. Dan dia bilang dia mau ganti email aja. Agak membingungkan kan? Kalau saya tidak mendapatkan email Arinda, mungkin saya nggak akan pernah lebih yakin lagi kalau ada yang cacat disini. Secara no.HP boleh bohong, tapi kalau email? Kenapa mesti mengambil email orang lain? Apalagi emailnya kebetulan banget email teman sekelasku. Dan membuat masih tetap dalam tanda tanya, apakah Aldi memang sudah keluar, atau semua tulisan itu cuma kedok belaka mengingat NII itu licik? Hanya Allah dan Aldi yang tau. Saya juga nggak tau apakah kalo “Aldi atau bukan Aldi” yang udah “keluar atau belum” itu meneruskan tulisannya disitus2 NII karena dia nggak pernah pakai Identitasnya sendiri, sejauh liat tulisannya diatas pake nama dan email orang lain. Bahkan no. HP yang diberikan pun no.HP yang sudah nggak aktif. Bisa jadi si mungkin traumanya masih ada.

Saya cuma bisa mendoakan, agar suatu saat, kebenaran bisa terungkap, dan orang2 yang dulunya menganggap saya yang memfitnah dia, bisa terbuka mata hatinya, siapa yang sebenarnya difitnah disini.

Dan buat yang merasa dia adalah Aldi, dimanapun hati kamu sekarang, di kiri atau kanan, saya tetap akan menganggap kamu bagian dari hidup saya seperti sahabat2 yang lain, dan kamu tau siapa mereka. Saya juga minta maaf sama Aldi jika selama ini banyak kesalahan dan juga karena sengaja memanfaatkan kepercaaan kamu waktu di NII. Niat saya waktu itu semata2 hanya ingin menolong kamu. Ingat orang tua, setiap kamu mau bertindak.

Iya, hanya itu yang saya sampaikan, lega rasanya akhirnya kisah ini bisa saya ulangi lagi. Buat kak Bahtiar, Pak Sidik, Mbak Anlene dan Mbak Wartawan dari salah satu stasiun TV, saya ucapkan terimaksih banyak. Terutama buat Kak Bahtiar, yang tidak pernah menertawakan apapun yang saya lakukan, mendukung dan pastinya mendoakan saya.

Dan buat siapapun yang orang2 terdekatnya masih di NII, jangan takut berusaha, asal dalam usahanya jangan sampai terseret masuk ke dalam. Yang saya lakukan bukan hal yang patut dicontoh, tapi nggak ada yang salah dengan berusaha menolong, pasti nggak akan sia-sia. Tetap bersabar, dan berdoa sama yang diatas. Allah pasti beserta hamba-hambaNya. Wassalam.

# TAMAT #

Ditulis ulang oleh :
Bahtiar Rifai
Mantan NII KW 9
HP. 08132 8484 289
Email : bahtiar@gmail.com
Ilustrasi diambil dari situs [ini]

6 komentar:

  1. Gara-gara kenal ma orang NII KW 9, sekarang saya jadi suka berhati-hati sama semua orang yg menghubungi no.Hpku, semoga ini bukan suudzon. Kemaren aku ngikutin ide mas Bahtiar buat ngasih tau situs ini, eh ternyata dia nggak mau ngaku. orang aku udah ngumpulin bukti2.Setelah itu,ada sms2 aneh yang katanya dr telkomsel klo aku dpt hadiah,aku diemin aja.Kalau memang dia orang NIIKW 9,aku bisa baca kenapa dia masih ngejar2 aku, yaitu satu secara finansial, meski aku bukan anak org kaya, aku udah lulus kuliah, yang kedua tampaknya mereka jeli melihat kalau aku mantan ADK kampus, yang ketiga ada mimpi untuk memperkosaku secara halal. Seandainya mereka baca ini, aku mohon ayo kembali, aku kasihan pada orang tua kalian.Sudah aku katakan sesuatu akan mungkin jika Allah menghendaki, tapi Allah takkan meridhoi umatnya bersatu dalam kesesatan.Aku mohon kembalilah, aku sayang sama kalian semua.

    BalasHapus
  2. Benar Sdri. Syawa, NII AL ZAYTUN akan menggunakan segala cara demi mendapatkan anggota baru dan setoran infaq.

    BalasHapus
  3. Ketika masih aktif dalam gerakan sejenis, saya pernah dialog dengan orang NII KW9. Mereka tak kenal lelah dalam merekrut anggota baru. biasanya mereka selalu mengangkat isu kemiskinan, keberhalaan pancasila, dan kekafiran indonesia, agar kita mau "tobat" dan mengikuti jalan mereka.

    Mereka baru akan mundur jika kita agak kritis menanyakan secara detil tujuan perjuangan mereka. Mereka sulit menjawab hal-hal teknis bahkan sepele yang ada dalam kehidupan kita. Seperti waktu itu aku tanya, kalau Negara Islam tegak, lalu siapa yang mengelola jalan tol, PAM, Listrik, dan fasilitas negara dan rakyat? Mereka sulit menjawab dengan detil, karena memang tak pernah punya desain yang jelas terhadap cita-citanya sendiri.

    Gerakan seperti itu hanya dibangun dari semangat kebencian terhadap sesama dan merasa paling suci daripada yang lain.

    Yang mereka kejar hanyalah bagaimana bisa memanfaatkan orang lain untuk tujuan yang lebih cenderung finansial dan fasilitas hidup seperti kendaraan, rumah, dsb.

    Menimbang kecerdasan masyarakat kita belakangan ini, mestinya gerakan semacam nii kw9 mestinya telah diambang kebangkrutan. Jika mereka masih tetap eksis, muncul pertanyaan, apakah mereka memang sengaja diciptakan agar kita rakyat endonesya selalu berada dalam masalah seperti itu?

    Oia mas Bahtiar, soal wawancara saya yang ada di icdw, bahasa indonesianya bisa dilihat di sini : http://www.commongroundnews.org/article.php?id=21682&lan=ba&sid=1&sp=0

    Kapan-kapan kita kopdar khusus rehabilitasi yuk?

    BalasHapus
  4. Yth.Mas MT,

    Terima kasih telah berbagi cerita tentang kesesatan nii, semoga banyak masyarakat yang terbantu sehingga tidak banyak jatuh korban lagi.

    Tentang kopdar, tentu saya senang menyambutnya. Kalo Mas MT ke Jakarta jangan sungkan2 untuk mengabari saya di 08132 8484 289

    Buat pembaca yang lain, mari berbagi, agar tidak trauma dan banyak yang terselamatkan dari bisa NII AL Zaytun

    Salam jabat erat
    bahtiar

    BalasHapus
  5. tinggal nunggu di bedil pake timah panas densus 88 tuh semua anggota NII yang masih keras kepala... emang hanya dengan membuat Mahad al- Zaytun setinggi dan selebar mungkin bisa di lihat hebat oleh mata dunia internasional apa? yakin kena gempa pasti hancur semua tuh gedung2 dari hasil keringat para warga desa2nya yang diboongin, uda tau di Indonesia (NKRI) tempat pertemuan cicin api dunia (patahan lempeng bumi dan deretan gunung berapi)ko malah bikin gedung besar2 dan super permanen cie... aduh jeng uda ikhtiar aja klo emang tuh si mas aldi bukan jodoh gk usah di inget2 lagi, ingat life must go on... semua uda ada yang atur yaitu ALLAH. so Berantas NII sampe ke si Panci Gumilang itu... (say No for NII).

    BalasHapus
  6. Saudara Say No For NII, terima kasih atas tanggapannya.

    NII KW 9 Al Zaytun bukanlah musuh Densus 88 ... sekali lagi NII KW 9 Al Zaytun bukanlah musuh Densus 88 .... namanya memang NII, Negara Islam Indonesia, tapi programnya bukan membentuk NII, itu hanya nama. Programnya adalah mengajari anggotanya untuk berbohong dan menipu orang tua kandung masing-masing demi mendapat uang. Nah, uang hasil kebohongan dan penipuan itu digunakan untuk membangun Mahad Megah agar dilihat hebat oleh mata dunia.

    Demikian penjelasan saya, semoga menambah pengertian.

    Salam
    http://niikw9.wordpress.com/2009/01/12/nasehat-calon-korban-nii-kw-9/

    BalasHapus